IsDB dan Indonesia Perkuat Kerjasama Selatan-Selatan melalui Reverse Linkage
Dalam rangka Hari Internasional Kerjasama Selatan-Selatan, Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank - IsDB) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkenalkan sebuah publikasi yang berjudul “Reverse Linkage: Development through South-South Cooperation” di Jakarta hari ini. Buku ini memaparkan peran IsDB dalam mempromosikan Kerjasama Selatan-Selatan melalui mekanisme Reverse Linkage. Reverse Linkage adalah sebuah program segitiga yang menghubungkan satu negara yang memiliki kebutuhan terhadap teknologi dan inovasi di bidang tertentu dengan negara lain yang memiliki teknologi dan inovasi yang dibutuhkan oleh negara penerima manfaat tersebut, di mana IsDB bertindak sebagai fasilitator.
Presiden IsDB, Dr. Bandar Hajjar, menyatakan, “Kemitraan untuk pembangunan adalah pilar kunci dari President’s 5-Year Program (P5P) yang IsDB terapkan. Saya yakin publikasi ini akan menjadi sumbangsih yang penting dalam khazanah pengetahuan Kerjasama Selatan-Selatan dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak pihak. Publikasi ini akan mendorong gagasan-gagasan baru untuk mengatasi tantangan-tantangan pembangunan melalui kemitraan berbasis solidaritas dan prakarsa-prakarsa berbasis masyarakat dan pada akhirnya mewujudkan potensi dari Kerjasama Selatan-Selatan.”
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro, menyatakan,”Kerja Sama Pembangunan Internasional merupakan salah satu instrumen dalam membangun kerja sama saling menguntungkan antar negara. Pemerintah Indonesia melihat pentingnya pemanfaatan kerja sama pembangunan di level regional dan global untuk membangun peran strategis Indonesia dalam mengatasi tantangan-tantangan pembangunan global. Kami berharap bahwa implementasi inisiatif Reverse Linkage dapat mendukung upaya negara-negara anggota untuk dapat mendorong peningkatan manfaat ekonomi melalui mekanisme kerjasama pembangunan internasional.”
Dalam mempersiapkan publikasi yang menggambarkan pencapaian-pencapaian melalui mekanisme Reverse Linkage ini, IsDB bekerjasama dengan 30 mitranya termasuk Indonesia yang merupakan salah satu mitra yang teraktif Reverse Linkage. Bappenas berkontribusi dalam bentuk satu tulisan berjudul “Indonesia’s Contribution in Developing South-South & Triangular Cooperation”, yang memaparkan latar belakang keterlibatan dan program-program unggulan yang diprakarsai Indonesia dalam mekanisme Reverse Linkage.
Melalui kerja sama Reverse Linkage, Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat untuk berperan sebagai Knowledge Hub dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Traingular (KSST). Melalui kerangka knowledge sharing, Indonesia berupaya untuk mendorong pelaksanaan kerja sama pembangunan yang diarahkan untuk mengatasi tantangan pembangunan, salah satunya melalui Program Reverse linkage. Melalui kerangka RL, Indonesia telah menjalin kerja sama pembangunan dengan beberapa negara seperti Kyrgyzstan, Suriname, Maroko dan Tunisia. Adapun manfaat yang diperoleh: i) peningkatan pengetahuan dan keahlian di beberapa bidang; ii) dampak ganda berupa kerja sama ekonomi lebih lanjut. Hal ini menunjukan bahwa Reverse Linkage program merupakan skema kerja sama pembangunan internasional yang dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Publikasi dapat diunduh di tautan ini.