IsDB dan Indonesia Sepakat Meningkatkan Pertukaran Pengetahuan dan Pengalaman Antar Negara Anggota

Jeddah, 27 Desember 2017 – Dr.Bandar Hajjar, Presiden Islamic Development Bank (IsDB) dan Prof. Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) hari ini di Jeddah, Kerajaan Arab Saudi, untuk meningkatkan kemitraan antara IsDB dan Indonesia di bidang pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara negara-negara anggota IsDB sebagai platform untuk kerjasama pembangunan di antara negara anggota.

Di dalam MoU tersebut, lingkup pertukaran pengetahuan dan pengalaman meliputi bidang pertanian, perikanan, kesehatan dan populasi, pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi, farmasi, perencanaan dan penganggaran, keuangan mikro, transportasi, teknologi, industri, pengurangan risiko dan mitigasi bencana, dan keuangan Syariah. Kerjasama Indonesia dengan negara-negara anggota IsDB di bidang pertukaran pengetahuan dan pengalaman semakin meningkat, dan pada saat ini sedang dikembangkan satu proyek pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara Indonesia dan Suriname di bidang inseminasi buatan untuk ternak. Beberapa proyek baru telah diidentifikasi untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman di bidang pengembangan vaksin antara Indonesia, Maroko dan Tunisia, yang melibatkan Biofarma, satu BUMN yang siap berbagi pengetahuan dan keahlian di bidang pembuatan obat-obatan.

Penting untuk diketahui, Pemerintah Indonesia juga telah berkomitmen menyediakan anggaran untuk proyek-proyek pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara negara anggota IsDB. Program ini melibatkan para pemangku kebijakan di Indonesia, yang telah diinisiasi semenjak tahun 2014 dengan total anggaran yang disediakan sejumlah 7,34 juta dolar AS. Inisiatif pertukaran pengetahuan dan pengalaman pertama adalah kerjasama antara Indonesia dan Republik Kyrgyztan di bidang inseminasi buatan untuk ternak, di mana Pemerintah Indonesia berkontribusi sejumlah 938 ribu dolar AS, yang merupakan 60% dari nilai total proyek sebesar 1,37 juta dolar AS. Inisiatif kedua berupa kerjasama antara Indonesia dan Senegal di bidang bidang pengelolaan risiko bencana (mitigasi banjir). Pemerintah Indonesia berkontribusi sejumlah 900 ribu dolar AS, 13% dari total nilai proyek sebesar 7 juta dolar AS.

Top