IsDB dan Indonesia Menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pertukaran Pengalaman di antara Negara Anggota

Jeddah, Kerajaan Arab Saudi - Dr. Bandar Hajjar, Presiden Bank Pembangunan Islam (IsDB) dan Prof. Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Jeddah untuk mempromosikan kemitraan antara IsBD dan Indonesia dalam pertukaran pengalaman sebagai model kerjasama pembangunan di antara negara-negara anggota IsDB.

Dr. Bandar Hajjar, Presiden Bank Pembangunan Islam (IsDB) dan Prof. Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Jeddah untuk mempromosikan kemitraan antara IsBD dan Indonesia dalam pertukaran pengalaman sebagai model kerjasama pembangunan di antara negara-negara anggota IsDB.

Berdasarkan MOU, bidang pertukaran pengalaman meliputi pertanian, perikanan, kesehatan dan populasi, pendidikan keahlian, teknis dan pelatihan, farmasi, perencanaan dan penganggaran, keuangan mikro, transportasi, teknologi, industri, pengurangan dan mitigasi risiko bencana dan keuangan Islam. Indonesia semakin memperhatikan peningkatan pertukaran pengalaman dengan negara anggota IsDB, dan sebuah proyek sedang dikembangkan untuk bertukar pengalaman antara Suriname dan Indonesia di bidang inseminasi buatan untuk hewan ternak. Proyek baru telah diidentifikasi untuk saling bertukar pengalaman antara Indonesia, Maroko dan Tunisia di bidang pengembangan vaksin, yang akan mencakup Biofarma, sebuah perusahaan yang terkait dengan Pemerintah Indonesia dan bersedia untuk berbagi pengetahuan dan keahliannya dalam pembuatan obat-obatan. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran tahunan untuk proyek pertukaran pengalaman di antara Negara-negara Anggota. Program ini mencakup stakeholder di Indonesia, yang memprakarsai proyek ini sejak tahun 2014 dengan jumlah total sebesar US $ 7,34 juta.

Pertukaran pengalaman pertama antara Republik Kirgizstan dan Indonesia adalah di bidang inseminasi buatan untuk hewan ternak, dengan Pemerintah Indonesia memberikan kontribusi sebesar US $ 938.000, mewakili 68 persen dari total nilai proyek sebesar US $ 1,37 juta. Proyek kedua antara Senegal dan Indonesia dalam pengelolaan risiko bencana (mitigasi banjir). Pemerintah Indonesia menyumbang US $ 900.000, mewakili 13 persen dari total nilai proyek sebesar US $ 7 juta.

Top