Islamic Development Bank Dorong Berdirinya Ekosistem Nasional untuk Perkuat Kerjasama Selatan-Selatan

Islamic Development Bank (IsDB) sepenuhnya mendorong  negara-negara berkembang untuk bekerjasama mendirikan ekosistem nasional untuk Kerjasama Selatan-Selatan (KSS). Pengembangan ekosistem nasional melalui kerjasama triangular akan menjadi pencapaian besar dalam memperkuat negara berkembang dalam usaha mencapai Agenda Pembangunan 2030, demikian menurut IsDB.

Buenos Aires, 26 Maret 2019 – Islamic Development Bank (IsDB) sepenuhnya mendorong  negara-negara berkembang untuk bekerjasama mendirikan ekosistem nasional untuk Kerjasama Selatan-Selatan (KSS). Pengembangan ekosistem nasional melalui kerjasama triangular akan menjadi pencapaian besar dalam memperkuat negara berkembang dalam usaha mencapai Agenda Pembangunan 2030, demikian menurut IsDB.

Ekosistem nasional untuk KSS harus didasarkan kondisi, prioritas sosial dan ekonomi, dan strategi pembangunan nasional. IsDB memandang pembangunan ekonomi secara holisitik dan melihat kemitraan sebagaimana tercantum dalam President’s 5-Year Programme (P5P) IsDB sebagai wahana untuk mengatasi tantangan-tantangan pembangunan di negara-negara Selatan.

Memberi tanggapan mengenai pentingnya ekosistem nasional, Presiden IsDB, Dr. Bandar Hajjar, menyatakan, “BAPA+40 adalah kesempatan yang unik bagi IsDB dan para mitranya untuk mewujudkan ekosistem nasional yang akan merekatkan hubungan kerjasama antar negara-negara berkembang. Inilah yang telah kami kerjakan setidaknya selama 40 tahun terakhir. IsDB akan menyumbangkan kapasitasnya, menggunakan strategi sains, teknologi dan inovasi yang terbaik demi berkembangnya ekosistem nasional untuk KSS secara cepat.”

“Dengan meningkatkan kemitraan kami dengan negara-negara Selatan, IsDB Group berupaya untuk membawa 28 juta anak kembali ke sekolah di tahun 2030. Melalui KSS, kami telah meluncurkan generasi kedua dari  Alliance to Fight Avoidable Blindness (AFAB). Inisiatif ini akan menggelar 1,5 juta operasi katarak di 13 negara Afrika di selama periode 2018-2022.”

Sebagai salahsatu prioritas dalam President’s 5-Year Programme (P5P) IsDB, pengembangan ekosistem nasional untuk KSS akan berkontribusi besar dalam mengembangkan value-chain lintas wilayah.

Dr. Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menyampaikan, “Kami perlu memperkuat KSS untuk meningkatkan hubungan antar bangsa. Area seperti pembangunan anak muda, olahraga dan budaya harus menjadi bagian dari KSS yang lebih komprehensif. IsDB adalah satu-satunya institusi keuangan global yang anggotanya berasal dari negara-negara Selatan. Dengan karakteristik ini, IsDB dapat mendorong percepatan perkembangan KSS.”

Dalam pidatonya mengenai perlunya ekosistem nasional, Utusan Khusus PBB untuk KSS, Jorge Chediek mendorong negara-negara anggota dan lembaga-lembaga pembangunan utuk mereplikasi mekanisme Reverse Linkage yang diprakarsai Islamic Development Bank. Ia menekankan pentingnya pertukaran pengetahuhan dan pendirian lembaga-lembaga terkait untuk menindaklanjuti.

Ekosistem nasional dalam perspektif IsDB harus dibangun atas pilar-pilar yang kuat yang meliputi: Kemauan Politik dari level pemerintahan tertinggi; Pengembangan Strategi Nasional yang membantu pemerintah mengidentifikasi area-area prioritas maupun kesenjangan dan kebutuhan-kebutuhan terkait pembangunan; Pendirian Badan Nasional untuk KSS dan Triangular (KSST) yang dapat memfasilitasi koordinasi pemangku kepentingan nasional dan kerjasama dengan negara-negara berkembang lainnya; Membangun basis-basis informasi mengenai prakarsa KSST nasional dan sumber daya yang tersedia dapat membantu suatu negara memiliki basis data yang komprehensif untuk mengembangkan aktivitas-aktivitas KKST-nya; Para pelaku KSST yang saling berhubungan dapat bertukar pandangan dan perspektif untuk berkordinasi dan menyelaraskan aktivitas-aktivitas mereka; Membentuk mekanisme keuangan di level nasional; dan membangun pengelolaan kinerja untuk prakarsa-prakarsa ini.

Top